15.4.12

Serangan Jantung Hantui Lapangan Hijau

Gelandang Livorno, Piermario Morosini, meninggal dunia akibat gagal jantung pada Sabtu.
 

Gelandang Livorno, Piermario Morosini sesaat setelah jatuh.
Sepakbola dunia kembali digemparkan oleh kematian salah satu pemain saat membela timnya. Gelandang Livorno, Piermario Morosini, meninggal dunia akibat gagal jantung saat berlaga di Serie-B.

Saat pertandingan melawan Pescara memasuki menit ke-30, Morosini secara tiba-tiba terjatuh dan berusaha bangkit sebanyak tiga kali sebelum akhirnya terkulai lemah. Pertolongan coba diberikan, namun nyawa pemain berusia 25 tahun itu tidak tertolong.

Seperti diberitakan sebelumnya, Morosini sempat dibawa ke rumah sakit. Namun, menurut dokter yang menanganinya, Morosini telah meninggal sebelum ambulans mengangkutnya.

Kejadian memilukan ini bukan yang pertama kali terjadi di tengah pertandingan. Tercatat sudah lima pemain yang sebelumnya pernah mengalami serangan jantung saat mengolah si kulit bundar.

Mark Vivien Foe

Voe merupakan pemain timnas Kamerun kelahiran 1975. Ia bermain di Olympique Lyonnais dan West Ham United sebelum kemudian pindah ke Manchester City. Ia menjadi bagian dari timnas Kamerun di Piala Konfederasi 2003. Setelah menghadapi Brasil dan Turki, Kamerun menghadapi Kolombia di semifinal pada 26 Juni 2003. Saat pertandingan itu, ia tiba-tiba terjatuh tak sadarkan diri pada menit ke-72. Setelah diotopsi, penyebab kematiannya adalah Hypertrophic Cardiomyopathy.

Miklos Feher

Kasus yang hampir sama menimpa Miklos Fehér. Pemain kelahiran Hungaria pada 1979 ini meninggal saat membela klubnya Benfica menghadapi Vitoria Guimares, 25 Januari 2004. Kematiannya benar-benar tak terduga. Fehér, yang masuk sebagai pemain pengganti, menerima kartu kuning saat injury time dan maju beberapa langkah ke depan. Tiba-tiba saja ia terlihat kesakitan dan terjatuh. Pertolongan pun segera datang ke lapangan.

Ambulans datang ke lapangan dan membawanya ke rumah sakit. Saat tengah malam ia dipastikan meninggal. Nyawanya sudah tak tertolong lagi. Setelah diotopsi, penyebab kematiannya adalah serangan jantung. Dia baru berusia 24 tahun.

Mungkin banyak orang tak lupa dengan senyuman terakhirnya, senyuman saat ia menerima kartu kuning sesaat sebelum ia terjatuh. Pertandingan dan senyum terakhir dalam hidupnya.

Antonio Puerta
Antonio Puerta adalah pemain muda harapan Spanyol. Ia adalah pemain asli binaan Sevilla. Bakat besarnya telah membuat klub-klub besar tertarik. Real Madrid, Manchester United, dan Arsenal mengincar Puerta. Pemain kelahiran 26 November 1984 meninggal saat membela klubnya Sevilla menghadapi Getafe di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, 25 Agustus 2007.

Kematiannya disebabkan Arrhythmogenic Right Ventricular Cardiomyopathy. Saat ia meninggal, pacarnya sedang mengandung anak pertamanya. Kematian yang sangat disesali penggemar tim Matador.

D Venkatesh
Menurut Federasi Sepakbola India (AIFF), pada 20 Maret lalu, Venkatesh meninggal di atas lapangan Bangalore Football Stadium, saat membela timnya Bangalore Mars di sebuah pertandingan liga distrik di India. Pemain 27 tahun ini meninggal karena serangan jantung.

Lolos dari maut
Meski ada yang menjadi korban, ada juga pemain yang bisa lolos dari maut karena serangan jantung saat bermain. Publik tentu masih ingat insiden mengenaskan yang membuat laga perempat-final Piala FA antara Bolton dengan Tottenham Hotspur terhenti.

Gelandang Bolton Wanderers, Fabrice Muamba, tak sadarkan diri di lapangan dalam babak perempat final Piala FA yang berlangsung di White Hart Lane, Sabtu 17 Maret 2012 atau Minggu dini hari WIB.

Pemain keturunan Zaire itu pingsan saat laga berlangsung 41 menit. Muamba langsung mendapatkan perawatan dari tim medis dan dilarikan ke rumah sakit. Pertandingan pun akhirnya dihentikan saat kedudukan 1-1.

Namun, Muamba beruntung bisa dapat pertolongan dengan cepat. Usai menjalani perawatan intensif, kondisinya sekarang sudah jauh membaik dan mungkin bisa kembali merumput dalam dua bulan ke depan.

0 komentar:

Posting Komentar