25.11.11

Super Mario Bros Dianggap Dukung Pakaian Bulu Hewan



Kelompok penyayang binatang People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) menggelar kampanye untuk memprotes game terbaru Nintendo, Super Mario 3D Land untuk Nintendo 3DS. Gara-garanya, di dalam game itu sang tokoh utama mengenakan pakaian sejenis rakun (tanuki).
Menurut PETA, apa yang ditunjukkan oleh game itu adalah sikap 'pro fur' alias mendukung manusia mengenakan pakaian dari bulu hewan. PETA memang sangat anti pembunuhan hewan untuk dijadikan pakaian manusia, terutama untuk dibuat mantel bulu.
Demi mendukung sikapnya, PETA membuat kampanye online berjudul 'Mario Kills Tanooki'. Termasuk di dalam kampanye itu adalah sebuah game berjudul 'Super Tanooki Skin 2D'.
Tokoh utama game itu adalah seekor rakun tanuki yang sudah dikuliti bulunya. Ia mengejar-ngejar Mario yang mengenakan pakaian rakun berdarah-darah. Permainannya mirip Super Mario Bros klasik.
"Di game-game Mario, Tanooki hanyalah 'pakaian', tapi kenyataannya, tanuki adalah hewan sejenis rakun yang dikuliti hidup-hidup untuk mendapatkan bulunya. Dengan memakai Tanooki, Mario menyatakan bahwa memakai pakaian dari bulu hewan adalah hal yang wajar," sebut pernyataan PETA di situsnya.
Tanooki (tanooki suit) sudah ada di seri game Mario sejak Super Mario Bros 3 (NES, 1998). Di game itu, menyentuh sejenis daun akan memberikan kuping dan ekor tanuki pada Mario. Kemudian, selama menjadi Tanooki Mario, tukang pipa itu bisa terbang / melayang.
Di Super Mario 3D Land, tampilan Tanooki memang agak berbeda dari kemunculan awalnya itu. Kali ini, Mario tampak mengenakan pakaian dari bulu tanuki, bukan berubah menjadi semacam tanuki jadi-jadian.
"Mario kerap muncul sebagai binatang atau benda lain dalam permainannya. Ini termasuk kodok, pinguin, balon dan bahkan seperti terbuat dari logam. Transformasi jenaka ini memberikan kemampuan berbeda bagi Mario dan membuat gamenya semakin menyenangkan. Tak ada pernyataan lain di luar game ini di balik berbagai wujud Mario tersebut," sebut pernyataan Nintendo menanggapi hal ini.

0 komentar:

Posting Komentar