15.4.12

Serangan Jantung Hantui Lapangan Hijau

Gelandang Livorno, Piermario Morosini, meninggal dunia akibat gagal jantung pada Sabtu.
 

Gelandang Livorno, Piermario Morosini sesaat setelah jatuh.
Sepakbola dunia kembali digemparkan oleh kematian salah satu pemain saat membela timnya. Gelandang Livorno, Piermario Morosini, meninggal dunia akibat gagal jantung saat berlaga di Serie-B.

Saat pertandingan melawan Pescara memasuki menit ke-30, Morosini secara tiba-tiba terjatuh dan berusaha bangkit sebanyak tiga kali sebelum akhirnya terkulai lemah. Pertolongan coba diberikan, namun nyawa pemain berusia 25 tahun itu tidak tertolong.

Seperti diberitakan sebelumnya, Morosini sempat dibawa ke rumah sakit. Namun, menurut dokter yang menanganinya, Morosini telah meninggal sebelum ambulans mengangkutnya.

Kejadian memilukan ini bukan yang pertama kali terjadi di tengah pertandingan. Tercatat sudah lima pemain yang sebelumnya pernah mengalami serangan jantung saat mengolah si kulit bundar.

Mark Vivien Foe

Voe merupakan pemain timnas Kamerun kelahiran 1975. Ia bermain di Olympique Lyonnais dan West Ham United sebelum kemudian pindah ke Manchester City. Ia menjadi bagian dari timnas Kamerun di Piala Konfederasi 2003. Setelah menghadapi Brasil dan Turki, Kamerun menghadapi Kolombia di semifinal pada 26 Juni 2003. Saat pertandingan itu, ia tiba-tiba terjatuh tak sadarkan diri pada menit ke-72. Setelah diotopsi, penyebab kematiannya adalah Hypertrophic Cardiomyopathy.

Miklos Feher

Kasus yang hampir sama menimpa Miklos Fehér. Pemain kelahiran Hungaria pada 1979 ini meninggal saat membela klubnya Benfica menghadapi Vitoria Guimares, 25 Januari 2004. Kematiannya benar-benar tak terduga. Fehér, yang masuk sebagai pemain pengganti, menerima kartu kuning saat injury time dan maju beberapa langkah ke depan. Tiba-tiba saja ia terlihat kesakitan dan terjatuh. Pertolongan pun segera datang ke lapangan.

Ambulans datang ke lapangan dan membawanya ke rumah sakit. Saat tengah malam ia dipastikan meninggal. Nyawanya sudah tak tertolong lagi. Setelah diotopsi, penyebab kematiannya adalah serangan jantung. Dia baru berusia 24 tahun.

Mungkin banyak orang tak lupa dengan senyuman terakhirnya, senyuman saat ia menerima kartu kuning sesaat sebelum ia terjatuh. Pertandingan dan senyum terakhir dalam hidupnya.

Antonio Puerta
Antonio Puerta adalah pemain muda harapan Spanyol. Ia adalah pemain asli binaan Sevilla. Bakat besarnya telah membuat klub-klub besar tertarik. Real Madrid, Manchester United, dan Arsenal mengincar Puerta. Pemain kelahiran 26 November 1984 meninggal saat membela klubnya Sevilla menghadapi Getafe di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, 25 Agustus 2007.

Kematiannya disebabkan Arrhythmogenic Right Ventricular Cardiomyopathy. Saat ia meninggal, pacarnya sedang mengandung anak pertamanya. Kematian yang sangat disesali penggemar tim Matador.

D Venkatesh
Menurut Federasi Sepakbola India (AIFF), pada 20 Maret lalu, Venkatesh meninggal di atas lapangan Bangalore Football Stadium, saat membela timnya Bangalore Mars di sebuah pertandingan liga distrik di India. Pemain 27 tahun ini meninggal karena serangan jantung.

Lolos dari maut
Meski ada yang menjadi korban, ada juga pemain yang bisa lolos dari maut karena serangan jantung saat bermain. Publik tentu masih ingat insiden mengenaskan yang membuat laga perempat-final Piala FA antara Bolton dengan Tottenham Hotspur terhenti.

Gelandang Bolton Wanderers, Fabrice Muamba, tak sadarkan diri di lapangan dalam babak perempat final Piala FA yang berlangsung di White Hart Lane, Sabtu 17 Maret 2012 atau Minggu dini hari WIB.

Pemain keturunan Zaire itu pingsan saat laga berlangsung 41 menit. Muamba langsung mendapatkan perawatan dari tim medis dan dilarikan ke rumah sakit. Pertandingan pun akhirnya dihentikan saat kedudukan 1-1.

Namun, Muamba beruntung bisa dapat pertolongan dengan cepat. Usai menjalani perawatan intensif, kondisinya sekarang sudah jauh membaik dan mungkin bisa kembali merumput dalam dua bulan ke depan.

Morosini 'Berkumpul' Lagi dengan Keluarganya

"Takdir membawanya untuk bertemu kembali dengan keluarganya."



Piermario Morosini saat diberikan perawatan sebelum meninggal
Gelandang Livorno, Piermario Morosini, yang meninggal dalam sebuah pertandingan, Sabtu, 14 April 2012, diketahui memiliki sejarah kehidupan tragis. Semasa hidupnya, Morosini harus mengalami kedukaan, karena ditinggal oleh orang-orang yang ia kasihi.

Morosini menjadi yatim piatu sejak usianya belasan tahun. Ibunya meninggal pada 2001 saat ia berusia 15 tahun. Dua tahun berselang, ayahnya meninggal dunia. Tidak hanya itu, adiknya juga belum lama ini meninggal dengan cara tragis.

"Hidup memaksanya untuk menghadapi hal-hal yang lebih besar dari dirinya," kata mantan pelatihnya, Serse Cosmi, seperti dilansir Football Italia, Minggu, 15 April 2012.

"Takdir membawanya untuk bertemu kembali dengan keluarganya. Keluarga miskin dan tragis yang tidak beruntung sama sekali. Satu-satunya hal positif yang bisa saya pikirkan adalah bahwa dia sekarang mungkin telah bahagia berada bersama keluarganya lagi," lanjut Cosmi.

Rekan setim Morosini di Akademi Atalanta, Cristian Raimondi, mengungkapkan Morosini adalah sosok teman yang fantastis. "Saya teman sekamarnya selama dua tahun dan dia adalah seorang yang fantastis," ujarnya.

"Tidak ada seorang pun yang memiliki kata-kata buruk tentang dia. Dia memiliki begitu banyak kisah sedih dalam hidupnya, tetapi ia tidak akan membiarkan Anda bersimpati kepadanya," tandasnya.

Sebelum Tewas, Morosini 3 Kali Coba Bangkit

Morosini tampak berusaha keras melawan serangan jantung yang menderanya.
 
Gelandang Livorno, Piermario Morosini saat diberikan perawatan.  
VIVAbola - Kabar duka kembali muncul di lapangan hijau. Gelandang Livorno, Piermario Morosini, mengalami serangan jantung dan meninggal dunia saat membela timnya melawan Pescara di Serie-B Liga Italia di Stadio Adriatico hari Sabtu, 14 April 2012.

Dalam rekaman pertandingan, Morosini tampak berusaha keras melawan serangan jantung yang menderanya saat laga memasuki menit 31. Sempat terjatuh, Morosini coba kembali bangkit. Setidaknya hingga tiga kali ia terus mencoba bangkit demi bertahan hidup.

Namun, akhirnya ia terkapar tidak sadarkan diri. Peristiwa ini sendiri sempat luput dari perhaian para pemain dan wasit yang memimpin pertandingan. Karena posisi Morosini memang berada di luar pengawasan wasit dan jauh dari duel perebutan bola.

Beberapa oficial tim yang melihat kejadian itu dari pinggir lapangan sudah memperkirakan 'sesuatu' yang menimpa Morosini. "Saat Morosini terjatuh, ia mencoba untuk bangkit kembali tapi jatuh lagi. Terapis kami menyadari apa yang terjadi," ujar CEO Pescara, Danilo Iannascoli seperti dilansir Sky Italia, Minggu, 15 April 2012.

Rekan setim Morosini, Pasquale Schiattarella yang melihat kejadian tersebut langsung berteriak meminta wasit untuk menghentikan pertandingan. Laga pun segera berhenti. Beberapa official tim yang berada di pinggir lapangan terlihat mulai cemas saat sejumlah petugas medis melakukan penanganan terhadap Morosini.

Banyak yang menilai jika Morosini telah meninggal dunia sebelum mendapat perawatan. Tapi Danilo Iannascoli mengatakan Morosini sempat memberikan reaksi saat hendak dibawa ambulan. "Dia menatap mata kami ketika ditandu ke ambulan," lanjutnya.

Dan kepastian kabar kematian pun disampaikan saat jenazah Morosini telah menjalani penanganan di rumah sakit. "Kami telah melakukan segala cara, tapi dia tidak pernah bereaksi," ujar Dokter Cardiologic Rumah Sakit Civile Santo Spirito, Leonardo Paloscia.

Kisah Tragis Kehidupan Morosini

Semasa hidupnya, Morosini harus mengalami duka ditinggal oleh orang-orang yang ia kasihi.


Piermario Morosini sesaat sebelum meninggal. (REUTERS/Fabio Urbini)
 - Gelandang Livorno, Piermario Morosini yang meninggal dalam sebuah pertandingan, Sabtu, 14 April 2012, ternyata memiliki sejarah kehidupan tragis. Sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Morosini semasa hidupnya harus mengalami kedukaan karena ditinggal oleh orang-orang yang ia kasihi.

Morosini menjadi yatim piatu sejak usianya belasan tahun. Ibunya meninggal pada tahun 2001 saat ia berusia 15 tahun. Dua tahun berselang, ayahnya meninggal dunia. Tidak hanya itu, adiknya juga belum lama ini meninggal dunia dengan cara tragis.

"Dia seorang pemuda yang tidak beruntung. Dia kehilangan kedua orang tuanya sejak remaja. Adik-adiknya memiliki cacat fisik. Salah satu adiknya baru-baru ini bahkan bunuh diri dengan melompat dari jendela," ujar Kepala Tim Yunior Atalanta, Mino Favini seperti dilansir Football Italia, Minggu, 15 April 2012.

Mino Favini memang cukup mengenal baik mendiang Morosini. Pasalnya, sebelum memperkuat Livorno dan Udinese, Morosini mengembangkan bakat sepakbolanya di bawah asuhan Favini pada akademi sepakbola Atalanta.

"Dia dibesarkan di Atalanta di bawah asuhan saya. Dia memiliki karir yang bagus dan dihormati oleh semua rekan tim. Kemana pun ia pergi, orang-orang selalu memujinya. Dia memiliki hati emas," ujar Favini.

"Dia adalah seorang pemuda yang fantastis yang selalu bergegas untuk membantu semua orang. Dia juga selalu berusaha membantu keluarganya. Sayang dia memiliki kehidupan yang tidak beruntung, dia adalah emas," lanjutnya.

Kesedihan juga dirasakan mantan rekan setim Morosini, Raffaele Schiavi yang segera mem-posting gambar wajah tersenyum Morosini di akun twitternya. Menurutnya, meski memiliki sejarah kehidupan tragis, Morosini selalu berusaha tersenyum dan tidak bersedih hati.

"Meskipun banyak permasalahan keluarga yang ia alami. Dia selalu memiliki senyum di wajahnya dan tidak pernah membiarkan masalah itu mengusiknya. Itulah cara yang saya inginkan untuk mengenangnya," ujar Schiavi.

Ucapan Bela Sungkawa Mengalir untuk Morosini

Tidak hanya di Italia, Liga Spanyol pun turut memberikan penghormatan.



Gelandang Livorno, Piermario Morosini saat dibawa ke ambulans. (REUTERS/Fabio Urbini)
Publik sepakbola Italia tengah berkabung setelah dikejutkan oleh kematian gelandang Livorno, Piermario Morosini, saat membela timnya di Serie-B. Ucapan bela sungkawa pun mengalir deras.

Morosini meninggal dunia setelah mengalami gagal jantung di partai melawan Pescara hari Sabtu, 14 April 2012. Insiden memilukan itu pun langsung menjadi pukulan bagi dunia sepakbola.

Mantan rekan Morosini di Udinese, Mauricio Isla, tidak sanggup menutupi rasa sedihnya. "Piermario akan diingat sebagai teman dan individu yang luar biasa. Anda yang terbaik dari semuanya," tulis Isla pada akun Twitter-nya.

Sementara itu, gelandang Juventus dan Timnas Italia, Claudio Marchisio, jadi teringat saat masih menjalani karirnya di junior ketika mendengar berita duka tersebut.

"Saya tidak tahu berbicara apa, saya menganggap dia sebagai teman dan kolega," tulis Marchisio dalam akun Facebook-nya. "Saya tidak terlalu mengenalnya, tapi saya bisa bilang dia pria yang luar biasa."

"Saya sering bertemu dengannya di level remaja ketika saya bersama Juventus dan dia di Atalanta, dan juga di timnas U-21! Kami akan sangat merindukan anda Piermario," lanjutnya.

Kiper Palermo, Emiliano Viviano, pun mengaku terkejut dengan kejadian itu. "Saya sangat terkejut dan tidak bisa berkata apa-apa. Rest in peace Piermario," tulisnya di Twitter.

Tidak hanya para pemain, CEO AC Milan Adriano Galliani bahkan menilai saat ini sepakbola sedang tidak ada artinya. "Ini adalah kabar yang sangat buruk, saya tidak tahu harus bicara apa." ucapnya pada Sky Sport. "Ketika berbicara soal kematian, anda tidak bisa berbicara soal sepakbola."
Tidak hanya di Italia, Liga Spanyol pun turut memberikan penghormatan dengan melakukan mengheningkan cipta selama satu menit sebelum laga.

14.4.12

Piala Dunia VIVA

Piala Dunia VIVA merupakan turnamen sepak bola yang diselenggarakan antar-negara anggota NF-Board, yang merupakan organisasi untuk negara – negara yang tidak tergabung dengan FIFA. Turnamen ini direncanakan untuk digelar setiap dua tahun sekali. Pada tahun 2010, Piala Dunia VIVA akan diselenggarakan di Gozo oleh Asosiasi Sepak Bola Gozo, sementara untuk tahun 2012, Piala Dunia VIVA akan diselenggarakan di Kurdistan Irak.

Hasil turnamen

Tahun Tuan rumah
Penyelenggara
Final Perebutan Tempat Ketiga
Pemenang Skor Runner-up Juara Ketiga Skor Juara Keempat
2006
(Detail)
Bendera Ositania Ositania Bendera Sápmi
Sápmi
21–1 Bendera Monako
Monako
Bendera Ositania
Ositania
WO Bendera Kamerun Selatan
Kamerun Selatan**
2008
(Detail)
Bendera Sápmi Sápmi Bendera Padania
Padania
2–0 Bendera Aram Suryani
Aram Suryani
Bendera Sápmi
Sápmi
3–1 Bendera Kurdistan Irak
Kurdistan Irak
2009
(Detail)
Bendera Padania Padania Bendera Padania
Padania
2–0 Bendera Kurdistan Irak
Kurdistan Irak
Bendera Sápmi
Sápmi
4–4
(5–4 a.p.)
Bendera Provence
Provence
2010
(Detail)
Bendera Gozo Gozo Bendera Padania
Padania
1–0 Bendera Kurdistan Irak
Kurdistan Irak
Bendera Ositania
Ositania
2–0 Dua Sisilia
Dua Sisilia
2012
(Detail)
Bendera Kurdistan Irak Kurdistan Irak





** Mengundurkan diri.

Trofi

Berkas:Vivaworldcup.jpg
Trofi Piala Dunia VIVA, yakni Trofi Nelson Mandela.
Trofi Piala Dunia VIVA dirancang oleh pengukir Perancis, Gérard Pigault, dan dinamai Trofi Nelson Mandela, untuk menghormati mantan Presiden Afrika Selatan, Nelson Mandela.

Peraih gelar

Pencetak gol terbanyak

Tahun Pemain Jumlah gol
2006 Bendera Sápmi Erik Lamøy
Bendera Sápmi Tom Høgli
Bendera Sápmi Steffen Nystrøm
6
2008 Bendera Padania Stefano Salandra
Bendera Padania Giordan Ligarotti
4
2009 Bendera Sápmi Svein Ove Thomassen
Bendera Provence Ennys Hammoud
5
2010 Bendera Kurdistan Irak Shwan Mamu 4


Piala Asia AFC

Piala Asia AFC (dalam bahasa Inggris: AFC Asian Cup, sering disebut Piala Asia saja) adalah turnamen sepak bola yang diselenggarakan oleh Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Tim nasional pemenang adalah juara Asia dan langsung lolos untuk mengikuti Piala Konfederasi FIFA.
Piala Asia diadakan 4 tahun sekali sejak 1956 hingga 2004. Karena Olimpiade Musim Panas dan Kejuaraan Sepak Bola Eropa juga diselenggarakan pada tahun yang sama dengan Piala Asia (2004, 2008, 2012, dst.), AFC akhirnya memutuskan untuk memindahkan siklus penyelenggaraan turnamen ini ke tahun yang lebih sepi. Setelah 2004, Piala Asia berikutnya diselenggarakan pada 2007, dan setelah itu kembali diadakan setiap 4 tahun sekali.

Ringkasan

Tahun Tuan rumah Final Tempat ketiga
Juara Skor Runner-up Tempat ke-3 Skor Tempat ke-4
1956 Bendera Hong Kong Hong Kong Flag of South Korea.svg
Republik Korea
n/a[1] Flag of Israel.svg
Israel
Bendera Hong Kong
Hong Kong
n/a[1] Flag of South Vietnam.svg
Vietnam Selatan
1960 Bendera Korea Selatan Republik Korea Flag of South Korea.svg
Republik Korea
n/a[1] Flag of Israel.svg
Israel
Flag of the Republic of China.svg
Republik Cina
n/a[1] Flag of South Vietnam.svg
Vietnam Selatan
1964 Bendera Israel Israel Flag of Israel.svg
Israel
n/a[1] Flag of India.svg
India
Flag of South Korea.svg
Republik Korea
n/a[1] Flag of Hong Kong 1959.svg
Hong Kong
1968 Flag of Iran (1964).svg Iran Flag of Iran (1964).svg
Iran
n/a[1] Flag of Burma (1948-1974).svg
Burma
Flag of Israel.svg
Israel
n/a[1] Flag of the Republic of China.svg
Taiwan
1972 Bendera Thailand Thailand Flag of Iran (1964).svg
Iran
2 - 1
p. w.
Flag of South Korea.svg
Republik Korea
Flag of Thailand.svg
Thailand
2 - 2
p. w.
Flag of the Khmer Republic.svg
Kamboja
5 - 3 pada adu penalti
1976 Bendera Iran Iran Flag of Iran (1964).svg
Iran
1 - 0 Flag of Kuwait.svg
Kuwait
Flag of the People's Republic of China.svg
Rep. Rakyat Cina
1 - 0 Flag of Iraq (1963-1991).svg
Irak
1980 Bendera Kuwait Kuwait Flag of Kuwait.svg
Kuwait
3 - 0 Flag of South Korea.svg
Republik Korea
Flag of Iran.svg
Iran
3 - 0 Flag of North Korea.svg
Korea Utara
1984 Bendera Singapura Singapura Flag of Saudi Arabia.svg
Arab Saudi
2 - 0 Flag of the People's Republic of China.svg
Rep. Rakyat Cina
Flag of Kuwait.svg
Kuwait
1 - 1 Flag of Iran.svg
Iran
5 - 3 pada adu penalti
1988 Bendera Qatar Qatar Flag of Saudi Arabia.svg
Arab Saudi
0 - 0
p. w.
Flag of South Korea.svg
Republik Korea
Flag of Iran.svg
Iran
0 - 0 Flag of the People's Republic of China.svg
Rep. Rakyat Cina
4 - 3 pada adu penalti 3 - 0 pada adu penalti
1992 Bendera Jepang Jepang Flag of Japan.svg
Jepang
1 - 0 Flag of Saudi Arabia.svg
Arab Saudi
Flag of the People's Republic of China.svg
Rep. Rakyat Cina
1 - 1 U.A.E.
Uni Emirat Arab
4 - 3 pada adu penalti
1996 Flag of the United Arab Emirates.svg Uni Emirat Arab Flag of Saudi Arabia.svg
Arab Saudi
0 - 0
p. w.
U.A.E.
Uni Emirat Arab
Flag of Iran.svg
Iran
1 - 1 Flag of Kuwait.svg
Kuwait
4 - 2 pada adu penalti 3 - 2 pada adu penalti
2000 Bendera Lebanon Lebanon Flag of Japan.svg
Jepang
1 - 0 Flag of Saudi Arabia.svg
Arab Saudi
Flag of South Korea.svg
Republik Korea
1 - 0 Flag of the People's Republic of China.svg
Rep. Rakyat Cina
2004 Bendera Republik Rakyat Cina Rep. Rakyat Cina Flag of Japan.svg
Jepang
3 - 1 Flag of the People's Republic of China.svg
Rep. Rakyat Cina
Flag of Iran.svg
Iran
4 - 2 Flag of Bahrain.svg
Bahrain
2007  Indonesia,
 Malaysia,
Bendera Thailand Thailand, &
Bendera Vietnam Vietnam
Flag of Iraq 2004-2008.svg
Irak
1 - 0 Flag of Saudi Arabia.svg
Arab Saudi
Flag of South Korea.svg
Republik Korea
0 - 0 Flag of Japan.svg
Jepang
6 - 5 pada adu penalti
2011 Bendera Qatar Qatar Bendera Jepang
Jepang
1–0
p. w.
Bendera Australia
Australia
Flag of South Korea.svg
Republik Korea
3 - 2 Flag of Uzbekistan.svg
Uzbekistan
2015 Bendera Australia Australia





[sunting] Tim Nasional Tersukses

Tim Juara Runner-up Tempat ke-3 Tempat ke-4
 Jepang 4 (1992*, 2000, 2004, 2011) - - 1 (2007)
 Arab Saudi 3 (1984, 1988, 1996) 3 (1992, 2000, 2007) -
 Iran 3 (1968*, 1972, 1976*) - 4 (1980, 1988, 1996, 2004) 1 (1984)
 Korea Selatan 2 (1956, 1960*) 3 (1972, 1980, 1988) 4 (1964, 2000, 2007, 2011) -
 Israel[2] 1 (1964*) 2 (1956, 1960) 1 (1968)
 Kuwait 1 (1980*) 1 (1976) 1 (1984) 1 (1996)
 Irak 1 (2007) - - 1 (1976)
 Republik Rakyat Cina - 2 (1984, 2004*) 2 (1976, 1992) 2 (1988, 2000)
Bendera Uni Emirat Arab Uni Emirat Arab - 1 (1996*) - 1 (1992)
 India - 1 (1964) - -
 Myanmar - 1 (1968) - -
 Australia - 1 (2011) - -
 Cina Taipei - - 1 (1960) 1 (1968)
 Hong Kong - - 1 (1956*) 1 (1964)
 Thailand - - 1 (1972*) -
 Vietnam Selatan - - - 2 (1956,1960)
 Bahrain - - - 1 (2004)
 Kamboja - - - 1 (1972)
 Korea Utara - - - 1 (1980)
 Uzbekistan - - - 1 (2011)
* = sebagai tuan rumah

[sunting] Prestasi Tuan Rumah

Tahun Tuan rumah Prestasi akhir
1956  Hong Kong Tempat ketiga
1960  Korea Selatan Juara
1964  Israel Juara
1968  Iran Juara
1972  Thailand Tempat ketiga
1976  Iran Juara
1980  Kuwait Juara
1984  Singapura Babak grup
1988  Qatar Babak grup
1992  Jepang Juara
1996  Uni Emirat Arab Runner-up
2000  Lebanon Babak grup
2004  Republik Rakyat Cina Runner-up
2007  Vietnam
 Indonesia
 Thailand
 Malaysia
Perempatfinal
Babak grup
Babak grup
Babak grup
2011  Qatar Perempat final

[sunting] Prestasi Terbaik Berdasarkan Kawasan

Federasi (Kawasan) Prestasi terbaik
WAFF (Asia Barat) 9 gelar, dimenangkan oleh Iran (3), Arab Saudi (3), Kuwait (1), Irak (1) , Israel (1)
EAFF (Asia Timur) 6 gelar, dimenangkan oleh Jepang (4), Korea Selatan (2)
AFF (Asia Tenggara) Runner-up (Myanmar, 1968)
SAFF (Asia Tengah dan Selatan) Runner-up (India, 1964)

[sunting] Penghargaan

[sunting] Pemain Terbaik

Tahun Pemain
1956 Tidak ada penghargaan
1960 Tidak ada penghargaan
1964 Tidak ada penghargaan
1968 Tidak ada penghargaan
1972 Tidak ada penghargaan
1976 Tidak ada penghargaan
1980 Tidak ada penghargaan
1984 Bendera Republik Rakyat Cina Jia Xiuquan
1988 Bendera Korea Selatan Kim Joo-Sung
1992 Bendera Jepang Kazuyoshi Miura
1996 Bendera Iran Khodadad Azizi
2000 Bendera Jepang Hiroshi Nanami
2004 Bendera Jepang Shunsuke Nakamura
2007 Bendera Irak Younis Mahmoud
2011 Bendera Jepang Keisuke Honda

[sunting] Pencetak Gol Terbanyak

Year Player Goals
1956 Bendera Israel Nahum Stelmach 4
1960 Bendera Korea Selatan Cho Yoon-Ok 4
1964 Bendera India Inder Singh
Bendera Israel Mordechai Spiegler
2
1968 Bendera Iran Homayoun Behzadi
Bendera Israel Moshe Romano
Bendera Israel Giora Spiegel
4
1972 Bendera Iran Hossein Kalani 5
1976 Bendera Iran Gholam Hossein Mazloumi
Bendera Iran Nasser Nouraei
Bendera Kuwait Fatehi Kamil
3
1980 Bendera Iran Behtash Fariba
Bendera Korea Selatan Choi Soon-Ho
7
1984 Bendera Republik Rakyat Cina Jia Xiuquan
Bendera Iran Shahrokh Bayani
Bendera Iran Nasser Mohammadkhani
3
1988 Bendera Korea Selatan Lee Tae-Ho 3
1992 Bendera Arab Saudi Fahad Al-Bishi 3
1996 Bendera Iran Ali Daei 8
2000 Bendera Korea Selatan Lee Dong-Gook 6
2004 Bendera Bahrain A'ala Hubail
Bendera Iran Ali Karimi
5
2007 Bendera Irak Younis Mahmoud
Bendera Jepang Naohiro Takahara
Bendera Arab Saudi Yasser Al-Qahtani
4
2011 Bendera Korea Selatan Koo Ja-Cheol 5

[sunting] Rekor dan Statistik

[sunting] Pencetak Gol Terbanyak Sepanjang Masa

Gol Pencetak
14 Bendera Iran Ali Daei
10 Bendera Korea Selatan Lee Dong-Gook
9 Bendera Jepang Naohiro Takahara , Bendera Korea Selatan Choi Soon-Ho , Bendera Iran Behtash Fariba
8 Bendera Kuwait Jassem Al Houwaidi
6 Bendera Arab Saudi Yasser Al-Qahtani
5 Bendera Irak Younis Mahmoud, Bendera Bahrain A'ala Hubail, Bendera Iran Ali Karimi, Bendera Jepang Akinori Nishizawa , Bendera Korea Selatan Park Ee-Chon , Bendera Korea Selatan Woo Sang-Kwon , Bendera Iran Hossein Kalani

[sunting] Penampilan Tersering

Berikut ini daftar pemain yang telah tampil di lebih dari 4 kali edisi Piala Asia AFC.
Pemain Penampilan Tahun
Bendera Korea Selatan Lee Young-Pyo 4 2000, 2004, 2007, 2011
Bendera Iran Mehdi Mahdavikia 4 1996, 2000, 2004, 2007
Bendera Republik Rakyat Cina Li Ming 4 1992, 1996, 2000, 2004
Bendera Uni Emirat Arab Adnan Al-Talyani 4 1984, 1988, 1992, 1996

[sunting] Manajer Juara

Tahun Manajer Juara
1956 Bendera Korea Selatan Lee Yoo-Hyung  Korea Selatan
1960 Bendera Korea Selatan Wui Hye-Deok  Korea Selatan
1964 Bendera Hongaria Gyula Mándi  Israel
1968 Bendera Yugoslavia Zdravko Rajkov  Iran
1972 Bendera Iran Mohammad Ranjbar  Iran
1976 Bendera Iran Heshmat Mohajerani  Iran
1980 Bendera Brasil Carlos Alberto Parreira  Kuwait
1984 Bendera Arab Saudi Khalil Al-Zayani  Arab Saudi
1988 Bendera Brasil Carlos Alberto Parreira  Arab Saudi
1992 Bendera Belanda Hans Ooft  Jepang
1996 Bendera Portugal Nelo Vingada  Arab Saudi
2000 Bendera Perancis Philippe Troussier  Jepang
2004 Bendera Brasil Zico  Jepang
2007 Bendera Brasil Jorvan Vieira  Irak
2011 Bendera Italia Alberto Zaccheroni  Jepang

[sunting] Skor

[sunting] Tuan Rumah Tersering

Jumlah Negara Tahun
2 kali Flag of Iran.svg Iran 1968, 1976
2 kali Flag of Thailand.svg Thailand 1972, 2007^
2 kali Flag of Qatar.svg Qatar 1988, 2011
1 kali Flag of the People's Republic of China.svg RRC 2004
1 kali Flag of Hong Kong.svg Hong Kong 1956
1 kali Flag of Indonesia.svg Indonesia 2007^
1 kali Flag of Israel.svg Israel 1964
1 kali Flag of Japan.svg Jepang 1992
1 kali Flag of Kuwait.svg Kuwait 1980
1 kali Flag of Lebanon.svg Lebanon 2000
1 kali Flag of Malaysia.svg Malaysia 2007^
1 kali Flag of Singapore.svg Singapura 1984
1 kali Flag of South Korea.svg Republik Korea 1960
1 kali Flag of the United Arab Emirates.svg UEA 1996
1 kali Flag of Vietnam.svg Vietnam 2007^

[sunting] Peserta

Negara peserta, disusun berdasarkan jumlah penampilan di putaran final:

[sunting] Peserta Baru di Putaran Final

[sunting] Peserta Baru di Babak Kualifikasi

Cat: Dicetak tebal = peserta baru kualifikasi dan langsung berhasil lolos ke putaran final

[sunting] Statistik Umum

Tim Part Poin   M M S K GM GK GS %
 Iran 11 110 54 31 17 6 106 40 +66 57.4
 Korea Selatan 11 83 50 23 14 13 79 53 +26 46.0
 Arab Saudi 7 67 38 18 13 7 57 32 +25 47.4
 Jepang 6 60 31 17 9 5 58 31 +27 54.8
 Republik Rakyat Cina 9 60 44 16 12 16 72 50 +22 36.4
 Kuwait 8 55 36 15 10 11 45 38 +7 41.7
 Uni Emirat Arab 7 34 29 9 7 13 23 39 -16 31.0
 Irak 6 33 25 9 6 10 27 30 -3 36.0
 Israel 4 27 13 9 0 4 28 15 +13 69.2
 Qatar 7 23 25 4 11 10 24 34 -9 16.0
 Uzbekistan 4 20 14 6 2 6 20 26 -6 42.9
 Suriah 4 20 15 6 2 7 11 18 -7 40.0
 Bahrain 3 11 13 2 5 6 17 27 -10 15.4
 Thailand 6 11 20 1 8 11 15 45 -30 5.0
 Korea Utara 2 10 9 3 1 5 12 17 -5 33.3
 Indonesia 4 8 12 2 2 8 10 28 -18 16.7
Tim Part Poin   M M S K GM GK GS %
 Myanmar 1 7 4 2 1 1 5 4 +1 50.0
 India 2 7 7 2 1 4 5 10 -5 28.6
 Yordania 1 6 4 1 3 0 1 2 -1 25.0
 Oman 2 6 6 1 3 2 5 6 -1 16.7
 Malaysia 3 6 9 1 3 5 7 20 -13 11.1
 Australia 1 5 4 1 2 1 7 5 +2 25.0
 Cina Taipei 2 5 7 1 2 4 6 13 -7 14.3
 Singapura 1 4 4 1 1 2 3 4 -1 25.0
 Kamboja 1 4 5 1 1 3 8 10 -2 20.0
 Vietnam 1 4 4 1 1 2 4 7 -3 25.0
 Hong Kong 3 3 10 0 3 7 9 23 -14 0.0
 Lebanon 1 2 3 0 2 1 3 7 -4 0.0
 Turkmenistan 1 1 3 0 1 2 4 6 -2 0.0
 Vietnam Selatan 2 1 6 0 1 5 9 22 -13 0.0
 Yaman Selatan 1 0 2 0 0 2 0 9 -9 0.0
 Bangladesh 1 0 4 0 0 4 2 17 -15 0.0